MODEL SEHAT SAKIT
1.Model Rentang Sehat-Sakit (Neuman)
Menurut Neuman (1990):
”sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu
tertentu , yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal ,
dengan energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang
menandakan habisnya energi total”. Jadi
menurut model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah
secara terus- menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai
perubahan pada lingkungan internal dan eksternalnya untuk mempertahankan
keadaan fisik, emosional, inteletual, sosial, perkembangan, dan spiritual yang
sehat. Sedangkan Sakit merupakan
proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami
perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya. Karena
sehat dan sakit merupakan kualitas yang relatif dan mempunyai tingkatan
sehingga akan lebih akurat jika ditentukan seseuai titik-titik tertentu pada
skala Rentang Sehat-Sakit. Model ini efektif jika digunakan untuk
membandingkan tingkat kesejahteraan saat ini dengan tingkat kesehatan
sebelumnya. Sehingga bermanfaat bagi perawat dalam menentukan tujuan pencapaian
tingkat kesehatan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
2.
Model Kesejahteraan Tingkat Tinggi (Dunn)
Model yang dikembangkan oleh Dunn (1977) ini berorientasi pada cara memaksimalkan potensi
sehat pada individu melalui perubahan perilaku. Pada pendekatan model ini
perawat melakukan interverensi keperawatan yang dapat membantu klien mengubah
perilaku tertentu yang mengandung resiko tinggi terhadap kesehatan. Model ini
berhasil diterapkan untuk perawatan lansia, dan juga digunakan dalam
keperawatan keluarga maupun komunitas.
3.
Model Agen-Pejamu-Lingkungan (Leavell
at all)
Menurut pendekatan model ini tingkat sehat dan sakit individu
atau kelompok ditentukan oleh hubungan dinamis antara agen, pejamu, dan lingkungan.
·
Agen : Berbagai faktor internal-eksternal
yang dengan atau tanpanya dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau sakit.
Agen ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik, mekanis, atau psikososial. Jadi agen ini bisa berupa yang
merugikan kesehatan (bakteri, stress) atau yang meningkatkan kesehatan
(nutrisi, dll).
·
Pejamu: Seseorang atau sekelompok orang
yang rentan terhadap penyakit/sakit tertentu. Faktor pejamu antara lain:
situasi atau kondisi fisik dan psikososoial yang menyebabkan seseorang yang
beresiko menjadi sakit. Misalnya: Riwayat keluarga, usia, gaya hidup dll.
·
Lingkungan: seluruh
faktor yang ada diluar pejamu. Terdiri dari : lingkungan fisik: tingkat
ekonomi, iklim, kondisi tempat tinggal, penerangan,kebisingan.
Lingkungan sosial: Hal-hal yang berkaitan dengan interaksi
sosial, misalnys: stress, konflik, kesulitan ekonomi, krisis hidup.
Model ini menyatakan bahwa sehat dan sakit ditentukan oleh interaksi
yang dinamis dari ketiga variabel tersebut. Menurut Berne et al (1990) respon
dapat meningkatkan kesehatan atau yang dapat merusak kesehatan berasal
dari interaksi antara seseorang atau sekelompok orang dengan lingkungannya. Selain
dalam keperawatan komunitas model ini juga dikembangkan dalam teori umum
tentang berbagai penyebab penyakit.
4.
Model Keyakinan-Kesehatan
Model keyakinan-kesehatan menurut Rosenstoch (1974) dan Becker dan Maiman (1975) menyatakan
hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku yang ditampilkan. Model ini
memberikan cara bagaimana klien akan berperilaku sehubungan dengan kesehatan
mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi kesehatan yang diberikan.
Terdapat
tiga komponen dari model Keyakinan-Kesehatan antara lain:
a)
Persepsi individu tentang kerentanan
dirinya terhadap suatu penyakit. Misal: seorang klien perlu mengenal adanya
pernyakit koroner melalui riwayat keluarganya, apalagi kemudian ada keluarganya
yang meninggal maka klien mungkin merasakan resiko mengalami penyakit jantung.
b)
Persepsi Individu terhadap keseriusan
penyakit tertentu. Dipengaruhi oleh variabel demografi dan
sosiopsikologis, perasaan terancam oleh penyakit, anjuran untuk bertindak
(misal: kampanye media massa, anjuran keluarga atau dokter dll).
c)
Persepsi individu tentang manfaat yang
diperoleh dari tindakan yang diambil. Seseorang mungkin
mengambil tindakan preventif, dengan mengubah gaya hidup, meningkatkan
kepatuhan terhadap terapi medis, atau mencari pengobatan medis. Model ini membantu
perawat memahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi persepsi, keyakinan,
dan perilaku klien, serta membantu perawat membuat rencana perawatan yang
paling efektif untuk membantu klien, memelihara dan mengembalikan kesehatan
serta mencegah terjadinya penyakit.
5. Model Peningkatan-Kesehatan (Pender)
Dikemukakan
oleh Pender (1982,1993,1996)
yang dibuat untuk menjadi sebuah model yang menyeimbangkan dengan model
perlindungan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar