Minggu, 24 April 2016

PROSES ADAPTASI FISIOLOGI DAN PERUBAHAN DALAM MASA KEHAMILAN TRIMESTER I, II DAN III



PROSES ADAPTASI FISIOLOGI DAN PERUBAHAN DALAM MASA
KEHAMILAN TRIMESTER I, II DAN III

1.    Sistem Reproduksi dan Payudara

Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang.

Selama kehamilan uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai  5L bahkan dapat mencapai 20L atau lebih dengan berat rata-rata 1100g.



Ø  Perubahan Uterus

Uterus Trimester I

·           Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon esterogen dan sedikit oleh progesteron.

·           Pada awal kehamilan tuba fallopi, ovarium dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus.

·           Sejak trimester pertama kehamilan uterusakan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri. (Kontraksi Braxton Hicks)

·           Posisi plasenta mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus, dimana bagian uterus yang mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda piscaseck.  

·           Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah alvokat. Seiring dengan perkembangan kehamilannya, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu. (Prawihardjo : 2008)

·           Isthmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar.

·           Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong usus seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong usu kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. (Sulistyawati : 2009).

Uterus Trimester II

·         Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis.

·         Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada pada rongga pelvis , setelah itu memasuki rongga rahim yang dalam pembesarannya mencapai batas hati.

·         Rahim biasanya mobile.

·         Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh amion dimana desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU terletak antar pertengahan simpisis pusat. Plasenta telah tebentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20 minggu, TFU terletak 2-3 jari di bawah pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak setinggi pusat (Prawirodihardjo:2008).



Uterus Trimester III

·         Ketebalan Uterus hanya berkisar 1,5 cm bahkan kurang.

·         Ismus akan berkembang menjadi segemen bawah uterus.

·         Pada akhir kehamilan otot-otot uterus akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan menipis. Batas tersebut disebut lingkaran retraksi fisiologi.

·         Tabel TFU Penambahan per Tiga Jari

Usia Kehamilan (Minggu)
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12
3 Jari di atas simfisis
16
Pertengahan pusat – simfisis
20
3 Jari di bawah pusat
24
Setinggi pusat
28
3 Jari di atas pusat
32
Pertengahan pusat prosesus xiphoideus (Px)
36
3 Jari dibawah prosesus xiphoideus
40
Pertengahan pusat prosesus xiphoideus (Px)
(Hanifa, Prawirodihardjo, 2002)


Tabel Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan.

Usia Kehamilan
Bentuk dan Konsistensi Uterus
Bulan Pertama
Seperti Buah Alpukat.
Itsmus rahim menjadi hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lunak, keadaan ini yang disebut dengan tanda hegar.
2 Bulan
Sebesar telur bebek.
3 Bulan
Sebesar telur angsa.
4 Bulan
Berbentuk bulat.
5 Bulan
Rahim teraba seperti berisi cair ketuban. Rahim terasa tipis, itulah sebabnya mengapa bagian-bagian janin ini dapat dirasakan melalui perabaan dinding perut.
(Hanifa, Prawirodihardjo, 2002)

Ø  Perubahan Serviks

Serviks Trimester I

·           Servis akan menjadi lebih lunak dan kebiruan.
(Prawirodihardjo:2008)

·           Berkas Kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Karena, penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan

·           Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak jaringan ikat yang mengandung kolagen, kelenjar servikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh darah , warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick.


Serviks Trimester III

·           Pronstaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.

·           Pada saat atern terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar ( dispresi ) dan re – remodel menjadi serat.
(Prawirodihardjo:2008)




Perubahan Ovarium
Ovarium Trimester I
·      Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda. hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif minimal.
(Prowirodihardjo : 2008)

Ovarium Trimester II
·      Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum gradivitas sampai terbentuknya plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron (kira-kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum gradivitas berdiameter kurang lebih 3 cm).

Ovarium Trimester III
·      Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan progesteron diambil alih oleh plasenta.

Perubahan Vagina
·         Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan kebiruan (tanda chatwick). pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan rentan terhadap infeksi vagina. Mengalami deskuamasi/pelepasan elemen epitel pada sel-sel vagina akibat stimulasi estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore (keputihan). Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya ditensi selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.
·         Terjadi peningkatan vaskularisasi vagina dan peningkatan sensitifitas yang menyolok, serta meningkatkan libido.
·         Dinding vagina mengalami persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot polos. Yang menyebabkan bertambah panjang dinding vagina.
·         Papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran seperti paku sepatu.
·         Peningkatan volume sekresi vagina. Dimana berwarna keputihan, menebal, dan pH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan reproduksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus.


Perubahan Payudara

Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.

Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1.    Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2.    Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3.    Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.























Korpus
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalaah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).


Areola
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat ototpolos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.


Papilla
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/datar, panjang dan terbenam (inverted).





























































Terbenam / Terbalik
Gambar 5. Bentuk puting susu terbenam/terbalik

Ø  Proses Laktasi dan Menyusui
·                Pengertian Laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI
·         Fisiologis laktasi


























Selama kehamilan, hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar estrogen dan progesteron menurun drastic, sehingga prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan putting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI lebih lancar.
Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu prolaktin dan reflek aliran timbul karena akibat perangsangan putting susu karena hisapan oleh bayi.


1.    Reflek Prolactin
Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca persalinan, yaitu lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara karena ujung-ujung syaraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Sedangkan pada ibu menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti : stress atau pengaruh psikis, anestesi, operasi dan rangsangan puting susu.
2.    Reflek let down
Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar